Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Struktur Lagu

Struktur Lagu yang akan dibahas kali ini. Mungkin struktur lagu ini berbeda-beda. Namun pada umumnya ada 6 bagian, di antaranya :

1. Intro.

Intro merupakan pengantar lagu, biasanya berupa musik saja, tetapi intro juga bisa berupa vokal. Bagian awal ini sangat penting, intro yang bagus dapat menarik perhatian pendengar. Tujuan intro itu, selain sebagai daya tarik juga sebagai pembentuk tempo, ritme dan juga bisa sebagai bagian dari memperkenalkan penyanyi / suara penyanyi.

2. Verse.

Verse atau syair adalah bagian lagu setelah intro. Di dalam verse inilah penyanyi menyampaikan pesannya. Verse ini tidak memiliki jumlah bait yang baku, bisa 1 bait, bisa 2 bait, bahkan bisa saja 10 bait. Seringkali orang membuat verse banyak, padahal tidak harus banyak. Sebaiknya disesuaikan dengan pesan yang akan disampaikan. Ini seperti “curhat”, tidak perlu bertele-tele. Terpenting pendengar mengerti apa yang ingin anda / pencipta lagu sampaikan.

3. Pra-chorus.

Pra-chorus ini umumnya berada setelah verse sebelum chorus. Pra-chorus bersifat opsional, boleh pakai boleh tidak. Pra-chorus ini bisa berupa musik atau bisa berisi lirik, jangan terpaku dengan bentuk baku musik. Pasalnya musik selalu berkembang dan tidak pernah statis.

4. Chorus.

Chorus merupakan intisari dari cerita yang disampaikan dalam lagu. Ini merupakan bagian klimaks sebuah lagu. Biasanya chorus ini berupa paduan suara, artinya dinyanyikan oleh lebih dari 1 orang. Namun sekarang intisari dari lagu itu seringkali dinyanyikan oleh seorang penyanyi.

Catatan : Banyak orang menganggap sama antara chorus dengan refrain, padahal ini hal yang berbeda. Refrain adalah pengulangan, bisa verse atau chorus yang diulangnya.

5. Jembatan ( Bridge )

Jembatan biasanya digunakan untuk masuk chorus, antara chorus kedua dan ketiga, seringkali muncul menjelang akhir lagu. Namun pada lagu sekarang, jembatan ini digunakan bebas, artinya tidak selalu pada bagian akhir lagu. Pada umumnya jembatan ini menonjol baik secara lirik maupun musik. Jadi akan terasa berbeda.

6. Outro

Outro merupakan bagian akhir lagu, biasanya merupakan pengulangan dari chorus dengan fade-out yang lambat. Namun bisa dengan cara lain, intinya memberi tahu bahwa lagu akan berakhir.


Contoh Struktur Lagu.

Dalam hal penulisan lagu, ada alasan mengapa lagu-lagu pop sebagian besar mengikuti struktur yang sama. Formula yang telah dicoba dan diuji ini telah terbukti berhasil selama beberapa dekade untuk penulis lagu lintas genre.

01. AABA ( bentuk 32-bar ) artinya A ( verse ) A ( verse ) B ( chorus ) A ( verse ). Struktur musik ini dominan dalam penulisan lagu populer Amerika pada paruh pertama abad kedua puluh. Bentuknya terdiri dari dua bagian A delapan-bar, bagian B delapan-bar ( biasanya kontras selaras dengan dua bagian A pertama ), dan bagian A delapan-bar terakhir yang mempertahankan melodi inti dari bagian-A sebelumnya . Bentuk 32-bar menjadi populer di lagu-lagu rock pada 1950-an dan 1960-an sebelum dibayangi oleh bentuk verse-chorus.

Contoh lagu terkenal dari bentuk AABA ( 32-bar ) adalah

1. “All I Have to Do Is Dream” by The Everly Brothers ( 1958 ).

2. “Surfer Girl” by The Beach Boys ( 1963 ).

Bentuk verse-chorus. Ini merupakan salah satu bentuk yang paling terkenal dalam struktur lagu. Biasanya digunakan dalam lagu-lagu pop, musik rock dan blues.

Contoh lagu yang terkenal bentuk verse-chorus adalah

1. “Penny Lane” by The Beatles (1967)

2. “Smoke on the Water” by Deep Purple (1973).


02. ABABCB atau Verse / Chorus / Verse / Chorus / Bridge / Chorus. Ini adalah sebuah variasi dari bentuk struktur verse-chorus dengan penambahan bridge ( jembatan ).

Contoh lagu terkenal dari bentuk ABABCB adalah

1. “What’s Love Got To Do With It” by Tina Turner (1984)

2. “Hot N Cold” by Katy Perry (2008)


Variasi Lain Pada Struktur Lagu Umum.

Seperti halnya bentuk kreatif apa pun, ada pengecualian terhadap aturan tersebut. Variasi yang sukses ini telah berhasil untuk banyak artis musik di berbagai periode waktu dan genre.


1. Tanpa Chorus

AABA atau Verse / Verse / Jembatan / Verse

Dalam jenis struktur lagu ini, salah satu elemen utama sebuah lagu – chorus tidak ada. Untuk menebusnya, setiap bait biasanya dimulai atau diakhiri dengan pengulangan: satu baris atau beberapa baris yang berulang sepanjang lagu ( Biasanya ini judul lagunya ). Struktur lagu ini biasa ada pada karya artis seperti Billy Joel dan The Beatles. Misalnya, dalam "We Can Work It Out" The Beatles ( 1965 ), bagian refrainnya adalah judul lagu.


2. Tanpa Jembatan

AAA atau Verse / Verse / Verse

Struktur ini jarang digunakan karena melibatkan begitu banyak pengulangan. Mirip dengan struktur AABA, struktur ini juga bergantung pada penggunaan refrain untuk membuat hal-hal tetap menarik dan membantu fokus pada lagu. Contoh terkenal dari struktur ini adalah "Tangled Up in Blue" karya Bob Dylan (1975). Dylan menggunakan variasi melodi yang berbeda dalam syair agar tidak terlalu berulang.

Semoga bermanfaat.